Senin, 17 November 2008

Pesan Tuhan Untuk Anda ....


Amsal 13:22
Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.

Bacaan Alkitab setahun : Mazmur 140; Yohanes 17; Hagai 1-2

Ada beberapa orang di kantor yang sangat saya kagumi. Semuanya atasan saya yang sudah berkarya selama dua puluh tahun lebih. Dua di antaranya satu divisi dengan saya sehingga sangat saya kenal.

Bekerja selama itu, wawasan dan pengetahuannya pun menjadi demikian luas. Mulai zaman mesin IBM, sampai zaman CoreTM 2 Duo. Urusan pernaskahan sampai percetakan sudah ngelotok dalam dirinya. Semua itu saya rasakan hanya dalam hitungan kurang dari empat bulan, terutama ketika ia mendampingi saya menjadi pemeriksa akhir buku pertama yang saya kerjakan. Ia tidak segan untuk membagikan wawasan dan pengetahuannya kepada staf junior sekalipun.

Idealisme yang sesuai visi dan misi perusahaan, kontribusi, dedikasi, semua itu terlihat ada pada mereka. Ketika melihat nama-nama mereka pada halaman kolofon (halaman copyright) berikut kualitas kerja mereka, saya merasa dilecut untuk bertanya: semampu apa saya mengikuti jejak mereka? Mampukah saya memberikan kontribusi yang berharga bagi perusahaan? Bagi saya, idealisme, kontribusi dan dedikasi untuk terus berkarya merupakan warisan terbesar dari senior sekaligus atasan kepada saya.

Sadar tidak sadar, keberadaan kita di kantor bisa menjadi berharga ketika kita bisa mewariskan hal-hal positif sebagaimana atasan saya itu. Dari sinilah kita bisa bersinar sebagai seorang Kristen.

Visit Yogyak@rt@


Keraton Yogyakarta-Keraton Yogyakarta

Istilah keraton berasal dari kata ka-ratu-an, maksudnya adadlah tempat bersemayam bagi ratu. Di samping keraton, istilah kadaton sering juga digunakan untuk menyebut pengertian yang sama. Istilah kadaton berasal dari kata ka-dhatu-an, maksudnya adalah tempat bersemayam bagi para dhatu. Ada pula yang menyatakan bahwa keraton berasal dari bahasa Sansekerta, kratu yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, arti keraton di samping sebagai tempat bersemayam para ratu/raja juga diartikan sebagai sumber/tempat kebijaksanaan. Sumber yang dimaksud adalah raja. Oleh karena itu pula keraton pada zaman dulu diakui sebagai tempat tinggal ratu dan memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan.

Sama seperti rumah, keraton atau istana terdiri atas beberapa bagian bangunan atau tempat yang mempunyai fungsi berbeda-beda. Di samping itu, ditinjau dari keseluruhan bangunan/tempat di dalam keraton, semuanya mengandung arti kefilsafatan, kebudayaan, dan keagamaan. Istilah keraton sering pula diidentikkan dengan pengertian negara. Ada juga yang mengartikan bahwa keraton adalah bangunan yang berpagar dan berparit keliling sebagai pusat kerajaan, tempat bersemayam raja-raja dengan kerabat/keluarganya. Dengan demikian, Keraton Yogyakarta adalah tempat bersemayam raja-raja Yogyakarta beserta keluarganya. Oleh karena raja-raja Yogyakarta bergelar sultan, maka Keraton Yogyakarta sering juga disebut Kasultanan Yogyakarta atau Keraton Kasultanan Yogyakarta.

Istilah keraton sudah jarang digunakan oleh umum. Istilah kraton-lah yang lebih sering digunakan/populer. Hal ini berkait erat dengan proses peluluhan huruf e dalam pengucapan kata keraton yang telah berlangsung cukup lama.

Jumat, 04 Juli 2008

Rabu, 02 Juli 2008

Selasa, 01 Juli 2008

" Tid@k_H@Ny@_MeNg@NdaLk@N_T@LeNt@ "

Banyak orang berpikir mereka bisa sukses jika mereka hanya mengasah talenta yang mereka punyai. Itu pernyataan yang benar. Tapi sesungguhnya orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang tidak hanya bertumpu pada talenta yang ia punya saja namun belajar untuk mengambil setiap kesempatan dan mengasah setiap kemampuan. Ia bisa saja tidak punya karunia memimpin, Musa pun tahu itu. Ia tahu banyak kekurangan yang tidak seharusnya ada pada seorang pemimpin, justru ia miliki. Siapapun tidak mau jika dipimpin oleh seorang yang gagapan, bukan? Musa tidak layak masuk dalam kualifikasi sosok pemimpin yang sukses, sampai kapanpun tidak; jika kita mengukurnya dari talenta saja.

Musa berhasil itu karena ia mau melatih dirinya. Banyak orang yang mungkin lebih banyak memimpin pada waktu itu tapi kebanyakan dari mereka tidak meresponi apa yang Tuhan mau. Musa punya modal utama yaitu ia orang yang sangat lembut hatinya. Ia peka dan belajar untuk mengandalkan Allah. Ia sosok yang tegar, tidak mudah digoyahkan dan tidak mudah dialihkan.

Banyak orang yang punya talenta tapi toh mereka juga tidak eprnah melakukan banyak perkara besar, malas melatih diri dan berpikir bahwamereka pasti bisa karena itukah talenta saya. Para penemu zaman dahulu bukanlah orang-orang yang hanya berkutat dengan talenta saja tetapi mereka membekali diri dengaan kerja keras dan tidak mau menyerah.

Dibawah kolong langit ini, hanya orang yang punya itikad yang kuat, mau bekerja keras dan punya kemauan yang kuat untuk majulah yang menang. Sementara orang yang hanya berharap banyak pada talenta tapi jarang mengasahnya tetap akan kalah dan tidak akan bisa bersaing dengan golongan orang yang pertama. Tentukanlah di golongan mana Saudara sekarang berada!!!